Powered By Blogger

Tuesday, August 16, 2011

Know Him then Love Him


Bismillah...

Where is He?

How do we know that Allah really exist thou we never see Him through our naked eyes? How to understand and realize that He really exists? Maybe these sorts of questions are familiar among all of my friends, but this entry is not more than a reminder to first and foremost my own self, and only then I might be able to disseminate it to others, biiznillah...:)

Get back to our main issue, the analogy is like when you see a car. Cars are very easy to find because in this era, these human inventions are becoming so important that everyone in this world feel that to own a car is a must. That is a different topic you would say but I was trying to tell you that this analogy is very common and surely, you can imagine it.:)


Car. When you see a car on the road heading to somewhere, without people telling you, you’ll know that this car is driven by someone so called human, or man. If I told you that the car is driven by nobody and it is just moving itself, would you believe me? You’ll say, “You weird!” or “Have u been slap by anyone today, you want to have some?” Haha. That’s the point. Everything in this world do has creators. Then how perfect creatures like human don’t? Good for us to figure out.

His attributes. Can I perceive them?

How to recognize Allah’s Attributes even we can’t see Him? Maybe we can’t see the creator directly but we can see Him thru His creations. It is similar to the car just now. Many of us don’t know who invent a car, right? All that we know, “My father bought that car and I just drive it la, buat ape susah-susah nak fikir!”, “This car is better la than that car, it is more expensive, I like expensive things kan, you know me!!hehe.” ( These situations are only examples, strictly speaking, they are not related to anybody alive or dead) But practically, we can see the result which is the car itself. By observing the creatures around us or even our own self, inshaAllah we will witness the attributes of Allah Azza wa Jalla.*wink*

* Sun is one of His greatest creation

Just see inside ourselves. We are such a complex creature. Every single cell in our body carries out their own function, not merely a simple function but the complex one. Some stay alive, and some of them die to allow the system remain balance so that a human can stay alive and growing up. This is called Homeostasis. The circulatory system also amazes us. The blood flows around our body through their own path. Who are responsible to monitor them? To ensure the systems are all in good condition? And also, who is to make it suddenly stop forever? Don’t we all think that there must be someone who is really knowledgeable and All-Knowing to make all things so perfect? Allah Al-Hakim, Al-Khabir.

*Cell is said as the basic unit of life

We can see how Allah gives life to His creatures and He’s the one to take back the life when the day comes. Every second we heard there are so many babies born in the hospitals but at the same time, there are so many people die due to vary reasons. I don’t really understand the people that believe in evolution theories, people evolve from one form to another. ‘At past time we are monkeys, and at present, we are human’. So what are we next? Elephant? ‘Where are we coming from? Nowhere. Where are we heading to? Nowhere’. ‘No creators’. ‘We are evolve through time’. These are all ridiculous.*emotional*

This reminds me of a story told by my naqibah ‘not-so’ long time ago. There are two men walking down a street. One of them is an atheist (A) and another is a muslim (M). After awhile, both of them saw a really large, charming, stunning house. It was so big and the design was unique. M told A that the house is made by itself.

“A, don’t you know, nobody made this house? The house formed itself. The bricks arranged themselves to their place, the cements pasted themselves on the wall and the paints and brush all did their work themselves.” M said with a serious look.

“Huh, you got to be kidding me! Are you crazy or something? It is impossible bricks, cements, paints and whatsoever non-living things could dance like that!”

“Why can’t you believe me? I thought you’ll think alike.”

“ Such a beautiful house must have engineers to design, and labours to complete it to become like one.” A argued.

“BINGO! What about human and this wonderful universe, don’t we have a creator too?”

“.....”

I am too small to perceive everything about Him

But we can’t easily understand some of the attributes by only looking at the creations. Some of the attributes are too divine to be comprehend by us for instance, Al-A’laa, Al-Rahim, Al-Hasib.

“ Sedangkan mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki (memberitahu kepadanya).” (al-Baqarah:255)

*I can’t provide translation for this quranic ayah. Sorry for the inconvenience.

Even though that, we have the beloved prophet Muhammad SAW, that taught and told us about our Almighty God, Allah SWT. He became the person that linked us to our God and through him, now, we have chance to read and contemplate the Words of Allah. Alhamdulillah.:)

P/S: Selamat Menyambut Nuzul Quran to all Muslimin and Muslimat all over the world. May Allah protect the Quran from being mischief by the disbelievers and may He place the Quran in every of our heart so that we will never be astray. Aminn....


Monday, August 15, 2011

APAKAH AMALANKU DITERIMA??

Bismillah...

"Dan orang kafir pula, amalan mereka adalah umpama riak sinaran panas di tanah rata yang disangkakan air oleh orang yang dahaga, (lalu dia menuju kearahnya) sehingga apabila sampai ke tempat itu, tidak didapati sesuatu pun yang disangkakan itu, (demikianlah keadaan orang kafir, tidak mendapat faedah dari amalnya sebagaimana yang disangkanya) dan dia tetap mendapat hukum Allah di sisi amalnya, lalu Allah menyempurnakan hitungan amalnya (serta membalasnya) dan (ingatlah) Allah amat segera hitungan hisabNya." (an-Nur:39)

Assalamualaikum....

Kadang-kala timbul tanda tanya dalam diri kita apabila kita melihat ramainya dari kalangan orang-orang kafir melakukan amalan-amalan baik dan menunjukkan akhlak yang baik melebihi umat Islam sendiri. Bagaimana dengan amalan mereka? Apakah Allah masih menerima amalan mereka? Ayat Allah di atas memberi gambaran bagaimana perhitungan Allah terhadap orang-orang kafir. Amalan yang dilakukan oleh orang-orang kafir yang tidak beriman ini hanya akan menjadi sia-sia dan mereka tetap akan diberi hukuman oleh Allah kelak. Persoalannya di sini, mengapa pula berlaku demikian? Adakah kita ingin mengatakan yang Allah itu sungguh tidak adil?

Allah Hanya Menerima Amal Orang -orang Yang Beriman

Definisi 'beriman' bagaimana yang berlegar-legar dikotak fikiran kita sepintas ayat diatas dibacakan? Sedari kecil kita telah memahami konsep iman apabila topik ini sentiasa menjadi topik HOT yang sering keluar dalam peperiksaan Pendidikan Islam. Apatah lagi mereka yang bersekolah di sekolah-sekolah agama, seawal usia tujuh tahun lagi mereka sudah diperkenalkan dengan konsep beriman dari kaca mata Islam. Alhamdulillah. Kepercayaan kepada Allah, kitab-kitab Allah, utusan-utusan Allah, malaikat-malaikat Allah, yaumul Qiyamah dan Qada' dan Qadar Allah semua ini adalah tunjang kepada keimanan umat Islam. Tanpa ini semua, kehidupan seseorang itu akan menjadi tidak tentu arah de
k kerana tiada baja asas yang menyuburi diri seseorang tersebut. Namun, adakah sekiranya kita sukses dalam menghafal keenam-enam tunjang keimanan ini kita sudah boleh dikira beriman? Persoalan ini juga yang sering saya tanya pada diri saya yang jawapannya sudah saya tahu, TIDAK.

Bagaimana menilai keimanan diri sendiri?

Seorang yang benar-benar beriman menjalani kehidupannya berlandaskan apa yang ditentukan Allah dan menjauhi larangannya, dia melakukan tiap-tiap perkara kerana Allah, mengharapkan redhaNya, mengharapkan ganjaran pahalanya, dan mengimpikan kehidupan abadi di syurga. Ciri-ciri yang saya sebutkan tadi jika difikirkan, kembali semua kepada enam perbincangan tauhid atau lebih dikenali dengan rukun iman yang saya telah sebut sebelum ini. Sekiranya kita menghayati keenam-enamnya, untuk menjadi individu beriman itu, mungkin tidak sesukar yang kita bayangkan sekarang.

Orang yang tidak beriman kepada Allah tidak akan melakukan amalan kerana Allah. Mungkin amalan yang dilakukan keranan manusia atau harta. Dia tidak mengharapkan keredhaan Allah dan melakukan sesuatu tanpa berfikir halal haramnya. Dia sangat cintakan dunia kerana dia tidak mempercayai kehidupan selepas mati itulah yang abadi. Sejauh mana amal yang dilakukan tidak akan membawa sebarang makna sekiranya kalimah syahadah tidak bertakhta di hati. Sebagaimana yang dikhabarkan dalam ayat Allah diatas, amalan mereka ibarat riak sinaran panas ditanah rata, atau kini dikenali sebagai fatamorgana atau dalam Bahasa Inggeris disebut mirages (kalau tak salah saya) Moga kita dijauhkan dari golongan sebegitu.

Perumpamaan

Sebagaimana sebuah kisah yang diceritakan, ada seorang lelaki (lelaki A) yang sedang berjalan-jalan lalu terjumpa sebuah kebun. Dia masuk ke kebun itu, makan dan minum hasil daripada tanaman dan ternakan di kebun itu, dan dia juga bekerja di situ. Datang juga seorang lelaki (lelaki B) yang menjumpai kebun itu, dia juga ingin bekerja di kebun itu, lantas dia mencari tuan empunya kebun tersebut. Dia meminta kebenaran untuk bekerja di kebun itu lalu diberikan kebenaran. Tuan kebun menunjukkan cara-cara yang betul untuk bercucuk tanam dan menjaga ternakan kepada lelaki B. Lelaki B bekerja dengan rajin dan mengikut cara-cara yang diajarkan tuan kebun. Berbeza dengan lelaki A, dia bekerja dengan sesuka hatinya. Tuan kebun melihat lelaki A lalu menunjukkan cara yang betul kepadanya. Namun, dia mengendahkan tuan kebun dan berbuat sesuka hati. Apabila tiba masa mengutip hasil, siapakah menurut pandangan anda layak diberi upah? Lelaki A atau B?

Begitulah diumpamakan perbezaan orang yang beriman dan orang kafir. Tidak semestinya juga kita yang lahir dari keluarga Islam disangka sudah betul-betul beriman. Berdoalah supaya Allah sentiasa membimbing hati kita lurus di jalan yang diredhainya. Aminn...

"Wahai Tuhan kami, janganlah engkau pesongkan hati kami setelah mana engkau memberikan petunjuk kepada kami. Berikanlah kami rahmat dari sisiMu, sesungguhnya Engkau adalah Tuhan yang Maha Pemberi."

p/s: looking forward to go back to ma school this weekend..i have to travel alone..may Allah protect me from bad things..aminn..:)

Wednesday, August 3, 2011

The Brave One!!!




Salam Ramadhan... Alhamdulillah hari ini dah masuk hari keempat semua umat Islam menjalankan ibadah berpuasa di bulan rahmat bulan Ramadhan.

Hari ini aku sekali lagi cuba drive tanpa pengetahuan parents aku...alhamdulillah kerana Allah telah beri aku keselamatan dan sebelum itu memberi aku keberanian untuk drive( dapat ruh ramadhan agaknya)..jika tidak Allah beri kekuatan itu pasti aku tidak mampu melakukan..

Bukan niat untuk merahsiakan perkara ini daripada mereka. Ayat aku sebelum ini semacam menunjukkan yang aku tak bagitau parents aku langsung. Bukan itu maksud aku. Kali pertama aku drive sendiri adalah after aku pulang dari Program Tautan Mahabbah di Felda Selancar. Before program aku singgah beberapa hari di rumah Maisarah (kawan sekampus) di Muadzam Shah. Mungkin dia adalah asbab yang menjadikan aku berani kerana di rumahnya, aku lihat dia sangat cekap memandu walhal dia memandu kereta manual. Di rumah, kereta ayah kereta automatik, masakan itu pun aku masih tidak berani.

Sebelum ini apabila aku minta izin nak drive,ibu dan ayah selalu melarang dengan alasan bimbang keselamatanku. Aku tahu benar mereka sangat-sangat risau dengan keselamatan anak-anak mereka. Bila ibu dan ayah terlalu risau, aku jadi kurang yakin dengan diri sendiri. Langsung aku tidak memandu. Tapi bila aku pulang dari Selancar, tiba-tiba semangat baru berkobar-kobar. Aku beranikan diri untuk keluar ke kedai dengan kereta. Itu kali pertama, aku memandu, seorang diri, keluar ke jalan besar. Memang nervous, tapi aku atasi perasaan itu sebab aku tak nak selama-lamanya aku tak akan memandu. Alhamdulillah aku selamat pulang. Apabila sudah pulang ke rumah barulah aku beritahu ibu yang berada di tempat kerja. Tak dapat aku gambarkan betapa risaunya ibu ketika itu. Dia seakan-akan tak percaya aku berani drive seorang diri. Bila ibu beritahu ayah, ayah pun terkejut tetapi ternyata mereka tidak marah. Mereka cuma berpesan agar aku lebih berhati-hati. Selepas dari kejadian itu, aku lebih kerap memandu. Semakin lama semakin jauh aku drive. Hehe. Tapi dalam hati tak berhenti memohon Allah melindungi aku daripada sebarang kecelakaan.

Rupa-rupanya taktik aku yang tidak memberitahu ibu dan ayah terlebih dulu sebelum memandu adalah langkah yang betul kerana pertama, aku tak mahu ibu dan ayah risaukan aku ketika mereka bekerja, dan kedua, aku juga perlu mencuba walau apa cara sekalipun. Jika tidak, aku tidak akan berani memandu sehingga kini. Alhamdulillah. Kini ibu juga sudah percaya untuk naik kereta yang aku pandu tanpa ayah disebelahku. Alhamdulillah.:)
P/S: tertarik dengan kuih apam polkadot yang Tasha sebut. Nak buat ke tidak?hmm..





Sunday, July 24, 2011

Ramadhan Ya Ramadhan


Sabda Rasulullah S.A.W, " Awal Ramadhan itu rahmat, ditengahnya keampunan dan diakhirnya pembebasan dari api neraka. " (riwayat Salman al-Farisi)

Rasa bagai baru semalam menjalankan ibadah puasa dan menyambut kemenangan di Hari Raya Aidilfitri, namun dalam lebih kurang seminggu sahaja lagi bulan yang penuh rahmat bulan Ramadhan akan menjenguk umat Islam di seluruh dunia. Perasaan dalam hati bercampur-baur memikirkan adakah diri ini benar-benar bersedia menghadapi bulan penuh barakah ini. Bukan lapar dahaga sahaja yang menjadi persoalan tetapi memikirkan mampukah aku merebut sebanyak mana ganjaran yang Allah berikan berganda-ganda dalam bulan ini berbanding bulan-bulan yang lain.

Bersyukur juga kerana Ramadhan kali ini aku berpeluang menjalankan ibadah puasa sebulan dengan keluarga tercinta. Sejak dari Form 1 lagi, aku tidak berpeluang untuk berpuasa sebulan dengan ahli keluarga, biasanya seminggu terakhir barulah aku dapat pulang ke kampung. Berbeza dengan tahun ini, Allah beri aku peluang merasai Ramadhan keseluruhannya disisi keluarga tercinta. Alhamdulillah.

Nikmatnya bersahur dan berbuka menjadikan Ramadhan itu nikmat bagi umat Islam. Kita disunatkan melambatkan sahur dan mempercepatkan berbuka kerana ada kebaikannya. Bersahur adalah sunat tetapi sunat yang sangat dituntut.

“ Bersahurlah kamu, maka sesungguhnya pada makan sahur itu ada keberkatan”. Riwayat al-Bukhari dan Muslim.

Secara logik juga, kita dapat memikirkan kebaikan bersahur kerana dengan bersahur kita akan lebih bertenaga untuk menjalankan pekerjaan di siang hari.

"Diriwayatkan daripada Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Apabila datang malam, berlalulah siang dan tenggelamlah matahari. Orang yang berpuasa pun bolehlah berbuka" Riwayat Bukhari dan Muslim

Namun, besederhanalah dalam berbuka takut-takut pahala yang digalas melebur dek kerana sikap membazir dan ketamakan. Nauzubillah.


Dan Moga Allah tidak menjadikan kita orang yang rugi dan celaka dalam Bulan Ramadhan ini.

"Dari Abu Hurairah ra: katanya Rasulullah saw berabda: "Barang siapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan berbuat jahat (padahal dia puasa), maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minum" Riwayat Bukhari.

RasuluLlah saw bersabda, "Datanglah kamu semua ke mimbar”, maka kamipun datanglah. Apabila Baginda naik satu tangga, Baginda berkata: امين, apabila Baginda naik tangga kedua, Baginda berkata: امين , apabila Baginda menaiki tangga ketiga , Baginda berkata: امين.Apabila Baginda turun, kamipun berkata: Wahai RasuluLlah saw, sesungguhnya kami telah mendengar daripada kamu hari ini sesuatu yang kami tidak pernah dengar.
Baginda bersabda: Jibril as datang kepada aku dan berkata: “‘CELAKA/BINASALAH’ sesiapa yang menyempurnakan Ramadan, tetapi masih tidak diampunkan baginya”. Aku menjawab: امين.Apabila aku menaiki tangga kedua, Jibril berkata: “ ‘CELAKALAH’ sesiapa yang kamu disebut di sisinya, tetapi dia tidak mensalawatkan ke atas kamu”. Akupun berkata: امين.Apabila aku menaiki tangga ketiga, Jibril berkata, “ ‘CELAKALAH’ sesiapa yang menjaga di sisinya kedua ibubapanya yang sudah tua atau seorang dari keduanya, tetapi ibubapanya tidak memasukkannya ke syurga”. Aku menjawab: امين.

Sehingga di sini dulu,

SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA
RAMADHAN KARIM!
ALLAHUAKRAM

Wednesday, June 22, 2011

Sakitnya GiGi!

"Dan sesungguhnya akan Kami berikan ujian kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang yang sabar." (Al-Baqarah:155)

Assalamualaikum w.b.t.

16/6/2011
Hari ini dah masuk 4 hari aku menderita sakit gigi. Hampir setiap malam aku tak dapat melenakan mata gangguan daripada gigi yang ngilu dan kesakitan. Dari hari pertama sakit lagi aku bercadang nak jumpa dentist, tapi asyik tertangguh.
Petang ini aku nekad. Gentar juga kerana hampir setahun aku tidak berjumpa dengan dentist. Kadang-kala aku menyesal kerana tak jumpa dentist semasa di kuliyyah dulu. Kuliyyah of Dentistry sangatlah dekat dengan Kuliyyah of Science. Aku sepatutnya ambil peluang itu untuk kebaikan gigi-gigi aku. Tetapi, apalah yang hendak disesalkan. Bak kata pepatah, nasi dah jadi bubur. Huhu.

Ketika tiba di Klinik Kesihatan Maharani, laju saja kaki aku melangkah ke klinik pergigian yang terletak di tingkat atas bangunan dua tingkat itu. Maklumlah, ibuku pernah bertugas disitu sebelum berpindah ke Hospital Besar Sultanah Fatimah, Muar. Tahulah aku dimana klinik gigi. :) Ambil nombor dan tunggu giliran, perkara biasa yang perlu dibuat kalau mendapatkan perkhidmatan di klinik kerajaan. Bayaran rm1 dikenakan. Inilah salah satu sebab aku suka ke klinik kerajaan. Bayarannya murah. Mungkin ramai yang tidak berpuas hati dengan klinik kerajaan yang dikatakan memberi khidmat kurang memuaskan, terpaksa berasak-asak dengan orang ramai dan katanya, ubat yang diberikan tidak memberi kesan. Itu semua mungkin benar tapi hospital kerajaan tidaklah teruk sangat terutama klinik gigi.=)

Alhamdulillah, petang ni tak ramai pesakit gigi nampaknya. Tak lama lepas aku duduk di tempat menunggu, nombor giliran aku disebut. Bila masuk sahaja di bilik no.3 aku digreet dengan ramahnya oleh dentist wanita yang berbangsa Cina.

"Awak datang untuk buat apa?"

"Saya nak check saja dulu doktor, sebab saya ada sakit kat bahagian sini,"ujarku sambil memutarkan telunjukku di bahagian kanan mulutku. Jelas sekali aku tidak tahu gigi yang mana satu punca kepada kesakitan yang aku alami, tapi aku memang rasa sakit pada semua bahagian gigi dan gusi sebelah kanan.

"Tak apa, saya check dulu ok."

"Ok, semua 'sound'. Owh, gigi ini ada karies la. Berlubang. Awak ada rasa sakit di sini?"

Aku mengangguk.

"Saya akan buat cabutan biasa dahulu, oleh sebab gigi itu tumbuh senget sikit, mungkin susah sikit nak cabut. Kalau cabutan biasa tak berjaya, kita terpaksa buat pembedahan kecil. Kita terpaksa potong sikit gusi."

Biar betul doktor ni, cepatnya buat keputusan. Tapi aku rasa mungkin ini jalan terbaik sebab aku dah tak dapat tahan sakitnya. InshaAllah. Tapi gigi yang mana satu doktor nak cabut? Aku rasa sakit kat semua tempat. Dan, gigi yang mana satu pula yang senget ni? Aku rasa gigi bawah aku semuanya tumbuh tegak. Hmm, biarlah. Kerja doktor. InshaAllah doktor tu tahu apa yang dia buat. Bukannya aku tak pernah dengar kes dentist tersalah cabut gigi orang. Tapi, buat masa ni aku tak nak fikir tu semua sebab, aku dah redha.
Doktor bagi aku bius dan suruh aku tunggu sebentar di luar. Lepas lebih kurang 10minit..

"Ok, sila duduk. Saya akan buat cabutan biasa dahulu ya."

"Dah tak sakit kan," ujar doktor sambil mencucuk-cucuk ke gusiku dengan menggunakan alat yang aku pun tak pasti apa dia.

"Emm." Bunyi itu saja yang aku mampu keluarkan kerana tangan doktor sudah berada dalam mulut aku. Bimbang tergigit pula tangan doktor. Ok, tak lawak.

Doktor mula menjalankan prosedur nak mencabut gigi aku yang aku tak tahu yang mana satu. Cukup saja aku gelarkannya gigi X. Susah untuk aku tentukan gigi yang mana kerana bius buat aku confius. Mulanya, aku dapat rasa doktor menggunakan satu alat untuk menolak gusi di sekeliling gigi X, kemudian, barulah doktor mengambil pliers dan saat itu aku tahu, inilah masanya gigi X akan pergi selama-lamanya. Aku pejamkan mata. Doktor mula memutarkan gigi itu, saat itu aku berasa sakit yang amat. Aku mengerang kesakitan perlahan tetapi didengari doktor.

"Sakit ke?" Aku mengangguk.

Nurse yang ada di bilik itu menghampiriku dan mengarahkan aku membuka mata dan tidak mengeraskan badan.

"Dik, jangan keraskan badan, dan buka mata. Ikut sahaja gerak tangan doktor. Lembutkan badan."

Doktor masih lagi berusaha dengan menggunakan sepenuh daya yang dia ada. Ya Allah, memang sakit rupanya cabut gigi ini. Baru sahaja sedikit kesakitan yang Allah beri. Sakit siksaan di akhirat nanti pasti lebih mengerikan.

Tak berapa lama selepas itu, gigi itu berjaya dicabut. Alhamdulillah, aku lega. Tapi darah yang mengalir terlampau banyak. Seorang lagi doktor lelaki yang ada di situ memberitahu aku supaya menggigit kapas sekuatnya dan melarang aku berkumur.

"Ini gigi kamu, lihat lubangnya," doktor menunjukkan gigi yang berlumuran darah kepada aku. Gigi geraham rupanya. Ingin juga aku melihat lubangnya, tetapi disebabkan aku terlalu sakit, tidak sempat untuk aku berbuat demikian.

"Wahh, hebatlah doktor!" Nurse yang membantu tadi memuji doktor. ???

Setibanya di rumah, aku segera melihat cermin muka. Bila diamati, aku sedar, rupa-rupanya, gigi geraham bongsu (third molar/wisdom tooth) sebelah kanan aku itulah gigi X. Patutlah doktor kata pada awal tadi, gigi itu tumbuh menyenget.Memang benar gigi itu tumbuh sangat condong. Sungguh hebat juga ya penangan wisdom teeth ni! Tapi, aku rasa lega sebab wisdom teeth ni, sejak dari dia mula tumbuh, dia memang buat aku risau. Tumbuhnya condong dan tak keluar habis. Mungkin terhalang tumbesarannya oleh gigi depan atau dipanggil second molar. Ruangan untuk gigi itu juga sempit. Satu masalah yang dihadapi ialah kesukaran untuk membersihkan makanan yang mudah teselit di antara second molar dengan third molar tu. Apabila berlaku begitu, aku terpaksa mencungkil dengan berus gigi semahu-mahunya sehingga bersih. Namun, mungkin akibat terlalu kuat, gusi di bahagian tersebut sering luka dan nampak tidak sihat.
*Gambaran gigiku=)

Menurut rakan-rakanku dan pengalaman keluargaku sendiri, proses pertumbuhan wisdom teeth akan menjadi sangat sakit sehingga menyebabkan seseorang itu demam dan sebagainya. Berbeza pula dengan pengalamanku. Alhamdulillah aku tidak mempunyai sebarang masalah ketika tumbuhnya wisdom teeth ni. Bagaimanapun bagiku, cabutan wisdom teeth yang baru aku lakukan memang yang tersakit pernah aku alami ketika rawatan pergigian. Scaling jatuh nombor dua. Huhu. Tapi, sebelum itu, aku masih perlu risau satu perkara iaitu aku masih ada satu lagi wisdom tooth di sebelah kiri ni. Aku yakin masanya pasti tiba. Aku hanya perlu jalankan tugas jaga dia macam selalu aku jaga.:)

Setiap orang biasanya memiliki empat gigi geraham bongsu atau wisdom teeth atau third molar ini, dua di atas dan dua di bahagian bawah. Selalunya wisdom teeth usually appear antara 16 and 25 tahun. Wisdom teethku mula tumbuh ketika aku Form5 kalau tak silap, tapi hanya gigi bawah di kiri dan kanan. Kebanyakan orang dewasa akan ada empat wisdom teeth tapi ada juga yang mempunyai lebih. Ini disebut sebagai supernumerary teeth. Moga-moga aku bukan salah seorang daripada orang yang 'super' tu. Sememangnya, bila wisdom teeth kita tumbuh, dia akan effect gigi kita yang lain. Ia boleh jadi impacted atau condong. Mujur wisdom teeth aku cuma condong, tidak impacted. Selalunya, rawatan yang diberikan ialah extraction atau cabutan. Yang menariknya, lebih kurang 35% of the population tak tumbuh langsung pun wisdom teeth ni. Kuasa Allah!

*Jenis-jenis wisdom tooth=)
Dalam 4jam selepas cabutan, kesan bius habis. Aku menanggung kesakitan yang amat sangat. Hanya Allah yang tahu. Doktor tak beri ubat kumur, jadi ibu cadangkan aku berkumur dengan air garam dan makan dua biji panadol. Sakit berkurang kerana aku tertidur. Namun, tidur pun dalam keadaan tidak selesa sebab darah tak henti mengalir. Kapas yang doktor bagi pon dah nak habis sebab darah yang banyak tu.

20/6/11
Sudah tiga hari aku hanya mampu makan bubur sahaja. Setiap malam ketika hendak tidur, aku pastikan aku mengambil dua biji panadol kerana bimbang tidurku terganggu, namun, tidak ada apa yang dapat kulakukan. Selain tidur tidak lena kerana sakit di bahagian gigi yang telah dicabut, aku juga terasa sakit di bahagian berdekatan tekak dan telinga. Sukar untuk aku menelan hatta air liur pun, apatah lagi makanan. Bercakap? Sudah berapa hari aku hanya berdiam dan bercakap ayat pendek sahaja dengan ahli keluarga. Bagus juga ya. Mendidik diri supaya bersyukur dengan ability bercakap kita. Jangan selalu bercakap perkara yang tidak bermanfaat buat kita atau orang lain. InshaAllah. Ada sekali aku pernah cuba bercerita panjang dengan ibu tentang kisahku ketika cabut gigi, tiba-tiba tempat cabutan tadi berdarah dengan banyak sekali. Setelah itu, aku mengambil langkah untuk berdiam. :)

21/6/11
Risau juga aku dibuatnya kerana sehingga bangun tidur pagi tadi, kesan cabutan masih lagi sakit. Bubur masih lagi menjadi santapanku. Esok aku ditugaskan untuk menerangkan tentang tajuk Tauhid kepada rakan-rakan seusrahku. Tidak sedap hati pula untuk memberi alasan sakit gigi kerana perkara ini memang sudah diputuskan minggu lepas oleh Dr. Laili (naqibahku) dan aku pun dah bersetuju. Aku mohon Allah beri kesembuhan kepadaku jika itu yang terbaik bagiku.

22/6/11
Ya Allah, syukur! Syukur pada Allah.. Bangun sahaja dari tidur pagi tadi, aku dapati gigiku sudah tidak terlalu sakit seperti selalu. Cuma sengal-sengal sahaja. Apabila aku cuba bercakap, alhamdulillah sudah tidak rasa sakit seperti semalam. Lega hati aku. Moga Allah beri kemudahan untuk aku menyampaikan sedikit pengisian petang ini. Aku gembira kerana aku juga sudah boleh senyum dan tertawa seperti selalu. Tiada lagi rasa sakit. Syukur pada Allah, penyampaian aku juga berjalan lancar.

"Semoga kesakitan yang aku alami tempoh hari menjadi pelebur dosa-dosa lampauku atas kelalaianku padaMu Ya Allah. Sesungguhnya hanya Engkau yang mampu memimpin hamba Mu ini ke jalan yang Engkau redhai. Maka, perkenankanlah Ya Rahman Ya Rahim"

Monday, March 7, 2011

For you, a thousand times over......


Assalamualaikum,


Alhamdulillah..dengan kuasaNya jua yang menggerakkan hati ini menekan butang kekunci..


Agak lama juga saya tak blogging lepas the previous post. Mungkin atas sebab-sebab yang tak dapat dielakkan. Unexplainable nampaknya. Huhu.


Hati terdetik nak tulis this post adalah kerana baru sahaja habis membaca novel. Novel yang agak terkenal juga dikalangan kawan-kawan saya. First time that I heard this novel is when I was in KTT, dalam hampir setahun yang lepas. My friend, Farihah was reading this novel and dia ada la cerita serba sedikit pasal buku ni kat saya. But at that time, langsung tak rasa tertarik dengan novel ni (bukan sebab Farihah yang cerita, tapi sebab saya ni memang bukan seorang yang suka membaca novel..+_+), tapi baru-baru ni, I was trying to cultivate reading habit in myself and I found a book titled Lipstick Jihad. It is a kind of novel. Tapi tersangat la tak best. Saya rasa Umairah (another friend) perasan yang saya try untuk baca juga buku tu because for me, it was not that book, but me who are hating reading. Saya paksa diri baca sebab mungkin bukan salah buku yang tak best, saya rasa ia tak best sebab tu mind-set saya. Umairah suggested me the another book because that book is not so suitable for me, a "beginner"..+_+ Mungkin dia yakin yang saya akan minat pada pembacaan after saya baca buku yang dia suggest tu?hmm...maybe she's right..bisik hati saya waktu tu..


The Kite Runner,written by Khaled Hosseini...


'Tajuknya tak ada la menarik sangat', saya tak endahkan suara-suara hati yang menduga, terus sahaja menyelak novel ni satu persatu...



Kisah ni boleh dikatakan flashback kisah hidup seorang lelaki Aghanistan yang telah migrate ke San Francisco 26 tahun yang lepas dalam latar masa Desember 2001.



'There is a way to good again', keluh lelaki yang bernama Amir dalam muka surat yang awal-awal. I was wondering Amir ni macam pernah melakukan perkara jahat selama hidup dia. Tapi sejahat mana?


For short, Amir seorang budak lelaki yang dibesarkan oleh seorang ayah tanpa ibu. Dia mempunyai seorang kawan yang sangat akrab dengannya iaitu Hasan (Anak kepada Ali,orang gaji ayahnya)


Kisah persahabatan Amir dan Hasan pada awal peceritaan sangat best dan mengagumkan kerana Hasan sangat-sangat menyayangi Amir dan sanggup lakukan apa sahaja demi Amir. Banyak scene-scene yang menyentuh hati (biasalah bila cerita pasal sahabat..). Sayangnya, Hasan dianggap Amir tidak lebih dari seorang anak kepada orang gaji ayahnya.


For you, a thousand times over......


Ayahnya yang digelar Baba seorang bapa yang sangat tegas dengan Amir tetapi dalam masa yang sama pada mata Amir, ayahnya sukar menunjukkan kasih sayang padanya tetapi dilihat sangat menyayangi Hasan. Timbul rasa iri hati namun sebagai anak kecil, sahabat bermain tetap sahabat bermain. Hingga terjadinya satu peristiwa yang menjadi titik hitam dalam perjalanan hidup dua sahabat ini, bermula dengan peristiwa itulah titik permulaan konflik dalam cerita ini...


Bagi yang belum membaca cerita ni lagi, saya syorkan semua bacalah sebab Khaled memang pandai buat orang tersentuh dan banyak juga unsur-unsur kejutan. Banyak pengajaran yang boleh kita ambil sebab novel ni menceritakan kenyataan yang berlaku di Afghanistan melalui kaca mata seorang anak kecil. Cubalah bayangkan tempat kita membesar dan bermain ketika kecil dahulu, tentulah ia masih segar dalam ingatan. Tapi, tak berdarahkah hati bila apa yang kita dapati ialah kemusnahan dan kepedihan. Unsur-unsur ketuhanan juga ada diterapkan dalam novel ini. Buat kita lebih menghargai kurniaan yang Tuhan beri.


Alhamdulillah, selepas 3 kali renew buku dari library (kena renew buku dua minggu sekali,meaning saya dah pinjam buku tu 6 minggu! Lama tak?),saya berjaya juga habiskan pembacaan, walaupun seakan sukar mempercayai. Waktu itu ada Biochemistry Lab. Ambil peluang baca kerana itu adalah lab terakhir untuk sem ini dan tidak banyak step dalam eksperimen tu pon (mengelakkan rasa bersalah pada Sister Rahila+_+). Kekurangannya ialah tak dapat menangis sepuas-puasnya sebab orang ramai kat keliling.


Tak best la jika saya ceritakan semua isi buku ini dari kulit ke kulit. Just giving the preview so that you guys will be interested to read it.hehe Benda yang baik mestilah tak mahu simpan sendiri kan. InshaAllah apa yang baik kita kongsi. Jadi bagi sesiapa yang berminat untuk baca tu bolehlah cari di kedai-kedai buku yang berdekatan ya!(Tak pasal-pasal jadi promoter).
Last but not least, thanks to Umairah and Farihah yang perkenalkan buku ni. Thumb's up lah!*_*
Wallahu 'alam=)